MAKANAN KHAS PALEMBANG YANG TIDAK KALAH ENAK DARI PEMPEK
1. TEKWAN
Tekwan palembangSelain pempek, Palembang juga memilki
kuliner berbahan ikan lain bernama tekwan. Tekwan adalah sejenis sup dengan isi
daging ikan tenggiri dicampur sagu dalam potongan kecil yang berbentuk seperti
siomay. Campuran ikan tenggiri ini ditemani dengan jamur, bihun atau soun,
irisan bengkoang, daun bawang dan kemudian disiram dengan kuah berbahan udang
yang gurih. Sajian tekwan sekilas mirip dengan sup bakso ikan atau fish cake
dengan kaldu udang yang menggoda. (Baca Juga : Sejarah Keruntuhan Tembok
Berlin).
Dilihat dari sejarahnya, tekwan merupakan kuliner hasil
akulturasi budaya Tionghoa dan Palembang. Saat itu pedagang Tionghoa yang sudah
menetap di Palembang memperkenalkan kuliner berbahan ikan ini yang dikemudia
diadopsi oleh orang asli Palembang. Orang asli palembang ini mengubah rasa sup
ikan ini dengan cita rasa lokal yang sesuai dengan lidah orang Palembang. Nama
tekwan sendiri berasal dari gabungan kalimat ‘bekotek samo kawan’ yang memilki
arti mengobrol bersama kawan. Kata dalam bahasa palembang ini kemudian
disingkat menjadi tekwan. Hal ini didasari dari kebiasaan orang Palembang yang
menyantap tekwan dalam suasaan santai sambil berbincang dengan para temannya.
Meski begitu, ada pula yang menyebut bahwa nama tekwan berasal dari serapan bahasa
Inggris yakni kalimat ‘take one’ yang artinya mengambil satu satu.
2. KUE LUMPANG
Kue lumpang palembangPalembang juga memiliki kue basah yang
khas bernama lumpang. Kue lumpang ini berwarna hijau dan biasa dihidangkan
bersama parutan kelapa gurih yang diberi garam kemudian dikukus. Kue lumpang
memiliki rasa yang manis gurih dengan tekstur empuk dan lembut. Kue ini
biasanya disantap sebagai sarapan di pagi hari ditemani dengan secangkir teh
atau kopi. Kue lumpang dibuat dengan cara dikukus. Selain berwarna hijau,
sebenarnya kue lumpang juga memiliki warna lain yakni warna putih dan cokelat.
Kue lumpang hijau terbuat dari daun pandan, kue lumpang putih dari gula pasir
dan kue lumpang cokelat dari gula aren. Kue ini populer di Palembang dan cocok
dijadikan oleh oleh khas kota Palembang.
Berdasarkan sejarahnya, kue lumpang sudah dijual di
Palembang lebih dari 80 tahun yang lalu. Kue lumpang pada awalnya dijual oleh
para pedangan keliling yang berjalan dari kampung ke kampung. Nama kue lumpang
ini terinspirasi bentuknya yang mirip dengan lumpang, atau wadah untuk menumbuk
padi. Kue lumpang memilki bentuk bulat dengan bagian cekung di tengahnya yang
memiliki kemiripan dengan lumpang. Lumpang ini digunakan masyarakat Palembang
untuk menumbuk padi, kopi maupun bahan dapur lainnya.
3. LAKSAN
Laksan palembangLaksan adalah kekayaan kuliner lain dari
Sejarah Makanan Khas Palembang yang wajib Anda cicip. Laksan pada dasarnya
mirip dengan pempek yakni campuran dari ikan yang digiling halus dan tepung
sagu. Adonan daging ikan ini dibuat dengan bentuk oval dan kemudian dipotong
dengan sejajar.
Bentuknya mirip dengan pempek lenjer yang dipotong lebih
kecil setebal 1 sampai 1,5 cm. Bedanya, laksan tidak disajikan dengan cuko yang
berwarna hitam, melainkan dengan kuah santan. Kuah santan ini biasanya ditambah
bumbu bumbu lain seperti ebi yang membuat rasanya makin gurih dan sedap. Laksan
biasanya disajikan dengan sambal merah dan tidak lupa taburan bawang goreng.
Meski tidak sepopuler pempek atau tekwan, namun Anda patut untuk mencoba
makanan khas Palembang yang satu ini.
4. MARTABAK HAR
Martabak har palembangPelembang juga memiliki panganan
martabak terkenal bernama martabak Har. Martabak ini berbahan dasar tepung
terigu yang kemudian dicampur dengan telur bebek dan telur ayam. Teman santapan
martabak ini adalah kuah kari kambing yang dicampur dengan kentang. Berbeda
dengan martabak telur yang dijajakan di kota lain, martabak Har ini disajikan
dengan kuah berbahan kari dan kecap asin yang dicampur dengan cabai rawit yang
pedas. Secara porsi, martabak har juga diperuntukan untuk satu orang, berbeda
dengan martabak telur biasanya.
Sejarahnya, martabak Har ini diperkenalkan oleh
Haji Abdul Razak. Beliau menyajikan masakan khas India yang juga disesuaikan
dengan lidah orang Palembang. Anda bisa menemukan martabak Har dengan mudah di
banyak sudut Kota Palembang. Martabak ini memiliki rasa gurih khas kari dengan
tekstur martabak yang padat dan kulitnya yang garing. Bila Anda ke Palembang,
sempatkanlah menyicip kuliner yang satu ini.
5. TEMPOYAK
Tempoyak palembangBila Anda penggila durian, Anda wajib
mencoba kuliner bernama tempoyak ini. Tempoyak adalah makanan berbahan dasar
durian yang ditumus dengan irisan bawang dan cabai. Tempoyak dihidangkan
layaknya sambal dan menjadi pelengkap makanan utama yang sedap.
Tempoyak memiliki karakteristik rasa yang unik
dengan perpaduan rasa gurih dan rasa khas durian. Tempoyak telah menjadi
makanan favorit banyak orang Palembang dan wisatawan yang datang ke Kota
Palembang. Bila Anda suka durian dan hendak mencicipi varian makanan dari
durian, tempoyak adalah pilihan tepat yang harus Anda coba.
6. PINDANG
Pindang palembangKuliner khas lain dari Palembang adalah
pindang. Pindang adalah olahan kuah yang memiliki perpaduan rasa segar, gurih
dan pedas yang sangat khas. Pindang dibuat dari bumbu rempah khas Indonesia
yang cocok dengan selera kebanyakan orang Indonesia, termasuk oran Palembang.
Di Sumatera Selatan, Anda bisa menemukan berbagai macam pindang seperti Pindang
Komering, Pindang Meranjat dan Pindang Palembang. Isi dari pindang ini bermacam
macam, bisa berupa pindang ikan patin, pindang udang, pindang tulang, pindang
ikan baung, pindang telur ikan, pindang ikan gabus dan banyak lainnya.
Palembang memang menyimpan banyak makanan khas
yang memakai bahan ikan. Pindang sangat nikmat disantap dengan sepiring nasi
putih yang hangat. Anda akan menemukan sensasi gurih, pedas dan segar dari
kuliner khas Palembang ini. Ditambah dengan lembutnya ikan atau udang, pindang
bisa menjadi pilihan makan siang yang menarik untuk Anda. Pindang juga biasa
dihidangkan dengan irisan nanas dan daun kemangi. Untuk mencicipi kuliner khas
ini, Anda bisa menemukannya di banyak warung maupun restoran yang ada di Kota Palembang.
No comments:
Post a Comment