CANDI BOROBUDUR
Candi Borobudur – Megahnya Candi Borobudur tak lepas dari kehebatan Indonesia di masa lampau. Seperti ucapan Bung Karno, agar kita mempelajari api sejarah kita sepatutnya kita tahu bagaimana Candi Borobudur tersebut megah berdiri hingga kini. Berikut ini merupakan sejarah singkat Candi Borobudur yang megah tersebut.
Menurut catatan sejarah, Candi Borobudur diperkirakan mulai dibangun pada abad ke-9 yang mana saat itu wilayah Magelang saat ini dikuasai oleh Dinasti Syailendra yang dipimpin oleh Raja Samaratungga. Raja bertitah untuk membangun sebuah pembangunan Candi yang kala itu dipimpin oleh seorang arsitek bernama Gunadharma.
Tanpa bantuan kecanggihan teknologi masa kini, Gunadharma menggambar Candi Borobudur yang luasnya mencapai ratusan meter persegi itu. Dari pembangunan tersebut, Borobudur dapat diselesaikan dalam waktu 50-70 tahun kemudian. Yang mana konon Gunadharma sendiri tidak melihat hasil akhirnya.
Karena pada masa itu agama Budha menjadi mayoritas agama di tanah jawa, maka Candi Borobudur pun tak lepas dari kegiatan keagamaan. Candi Borobudur menjadi pusat keguatan keagamaan terbesar baik di tanah air maupun dari berbagai kerajaan di sekitar nusantara. Namun lambat laun perkembangan Islam mulai masuk ke Nusantara.
Masuknya pengaruh Islam ke Indonesia pada abad ke-15 membuat candi Borobudur mulai ditinggalkan oleh masyarakat yang berpindah ke agama Islam. Sempat ada beberapa waktu Borobudur terlupakan serta beberapa kali Borobudur semakin terlupakan saat terjadi letusan Gunung Merapi yang mengakibatkannya terkubur abu vulkanik.
Dalam sejarah singkat Candi Borobudur di masa kolonialisme Belanda, yakni tepatnya pada tahun 1814, Sir Thomas Stamford Raffles berhasil mengungkap keberadaan Candi Borobudur. Raffles mendapat informasi bahwa ada sebuah bangunan besar yang tertimbun abu vulkanik di Jawa.
Terhitung, Borobudur terlupakan hingga 10 abad lamanya hingga ditemukan oleh Raffles. Kondisi dari Borobudur yang sempat terlupakan saat itu tak hanya tertimbun abu vulkanik saja namun juga dipenuhi dengan semak belukar sehingga tidak terlihat bentuk dan rupanya yakni berantakan dan terpendam sebagian.
Candi Borobudur memiliki tinggi yang mencapai 42 meter namun saat ditemukan dan hingga kini tingginya adalah 34,5 meter saja. Ada tingkatan yang memang terkubur dan dibiarkan terkubur karena alasan menguatkan pondasi candi dan yang kedua adalah karena tingkatan terbawah memiliki gambar panel hubungan suami istri.
Hingga pada akhirnya ditemukan dan dilakukan pemugaran serta berbagai usaha rekontstruksi candi yang dimulai sejak saat penjajahan Inggris dan juga Belanda. Pemugaran semenjak Indonesia merdeka pun terhitung dalam sejarah singkat Candi Borobudur baik dari usaha dalam negeri hingga dari berbagai belahan dunia.
Meskipun kini Candi Borobudur tidak lagi masuk dalam 7 keajaiban dunia, namun Borobudur tetap masuk dalam Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991 setelah restorasi panjang terhadap candi Buddha terbesar di dunia ini. Borobudur juga masuk dalam daftar memori dunia, diusulkan bersama Cerita Panji, Gerakan Non-Blok, dan Tsunami Aceh.
Sedangkan 4 dokumen yang telah masuk dalam daftar Memori Dunia milik UNESCO dari Indonesia adalah I La Galigo dari Sulawesi, Negarakertagama, Babad Diponegoro, serta Konferensi Asia-Afrika. Menunjukkan betapa kayanya sejarah dan budaya Indonesia pada dunia.
No comments:
Post a Comment