Thursday, September 12, 2019

Benteng Kuto Besak




Benteng Kuto Besak ialah benteng pertama di Indonesia yang dibangun oleh seorang raja, Sultan Mahmud Badaruddin I, untuk kepentingan perlawanan terhadap penjajahan Belanda. Benteng tersebut juga menjadi benteng pertama yang menggunakan bahasa lokal daerah setempat, tak seperti benteng di daerah lain yang menggunakan Bahasa Belanda. Benteng tersebut dibangun di antara empat sungai yaitu Sungai Musi, Sungai Sekanak, Sungai Tengkuruk, dan Sungai Kapuran. Ketika Perang Palembang pertama terjadi tahun 1821, tembok tembok benteng Kuto Besak tidak bisa ditembus oleh peluru. Susunan batu yang menjadi material tembok bangunan dengan panjang dan lebar nyaris 300x200 Meter membuat bangunan tahan dengan serangan.

Ketika penjajah kembali untuk peperangan kedua pada 1921, beberapa bagian benteng dihancurkan. Saat itu, penjajah datang dengan peralatan perang yang lebih lengkap. Pasca kehancuran benteng, tidak ada pihak yang berusaha memperbaiki benteng tersebut. Hingga pada tahun 2000an, pemerintah setempat melakukan upaya rekonstruksi beberapa bagian benteng yang bisa diselamatkan. Kini benteng tersebut berubah nama menjadi Plaza Kuto Besak, tempat masyarakat lokal menghabiskan waktu luang dengan beristirahat dai atas rumput hijau dan sambil memandang gerbang utama benteng dan aliran Sungai Musi. (JAR) Foto: Indonesia Travel

No comments:

Post a Comment